Translate

Rabu, 05 Desember 2012

Soa Payung


Lihatlah gambar di atas. Wah, terlihat garang dan ganas, ya! Jangan salah, hewan tersebut bukanlah dinosaurus, melainkan sejenis kadal. Namanya, soa payung.
Soa payung dalam bahasa ilmiah disebut Chlamydosaurus kingi. Ada pula yang menyebutnya soa layar. Nama yang diambil dari ciri uniknya, yaitu gelambir kulit yang berada di lehernya. Gelambir ini menyerupai payung atau layar bila dikembangkan. Biasanya, gelambir kulit tersebut akan mengembang apabila si kadal ini merasa terganggu, terancam oleh predator dan untuk menarik perhatian lawan jenisnya. Di mancanegara, reptil unik ini tenar dengan nama frilled lizard atau frilled dragon yang berarti kadal berjumbai.
Sekilas, bentuk tubuh soa payung mirip kadal. Warna tubuh bagian atas coklat kekuningan dan bagian bawah berwarna cerah. Jumbai atau payung merupakan kulit tipis berbintik-bintik. Kulit tipis ini didukung oleh duri panjang tulang rawan yang terhubung ke tulang rahang. Jumbai bisa mengembang selebar 10 cm. Warna jumbai bervariasi, ada yang kuning, merah, putih hingga bertutul hitam. Ukuran jumbai sang pejantan lebih besar dari betina.
Keunikan lainnya adalah ekornya yang sangat panjang, bisa mencapai 55 cm. Lebih panjag dari ukuran tubuhnya yang hanya 26 cm. Ekor ini juga digunakan sebagai alat bela diri, yaitu dikibaskan kearah lawannya.
Soa payung tersebar di daerah tropis. Reptil ini juga ditemui di hutan Papua. Juga di hutan tropis Australia hingga Papua Nugini. Soa payung hidup di pohon-pohon. Makanannya adalah serangga, burung, kadal dan ular kecil.
Sayangnya, reptil unik ini kini terancam kelestariannya. Keindahan payungnya saat mekar membuat orang tertarik untuk memeliharanya. Sehingga ia sering diburu untuk dijual sebagai binatang peliharaan. Kasihan, ya! L

1 komentar:

Silahkan tinggalkan komentar anda dan pergunakanlah kata yang sopan. ^^
Terima kasih atas kunjungannya. ^^