MAKHLUK HIDUP

Dalam cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk hidup disebut biologi (Bios = hidup + Logos = ilmu), yang berasal dari bahasa latin. Dalam bahasa Indonesia, biologi sering disebut dengan ilmu hayat.

A. Ciri-ciri Makhluk Hidup

     Makhluk hidup mempunyai ciri-ciri tersendiri yang dapat dibedakan dengan benda mati, yaitu :

1. Bernafas (respirasi), yaitu sebuah proses yang dilakukan makhluk hidup untuk mengambil oksigen dan menggunakannya untuk proses oksidasi yang menghasilkan energi serta sisa pernafasan yang berupa karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Pada tumbuhan oksigen diperoleh melalui stomata di daun dan melalui lentisel di batang.
2. Bergerak. Gerak pada tumbuhan lebih sulit diamati dari gerak manusia dan hewan. manusia dan hewan dapat bergerak bebas sedangkan tumbuhan geraknya terbatas. Gerak pada tumbuhan dapat dilihat dari membukanya bunga pukul empat pada sore hari.
3. Berkembang biak (reproduksi). Tujuan berkembang biak adalah menghasilkan keturunan untuk mempertahankan jenisnya dari kepunahan. Perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan berlangsung secara kawin (generatif) atau tidak kawin (vegetatif).
4. Peka terhadap rangsang (iritabilitas), yaitu kemampuan makhluk hidup menerima dan menanggapi rangsang yang berupa panas, cahaya, sentuhan, zat kimia, dll. Tumbuhan tidak memiliki alat khusus untuk menerima rangsangan namun tetap mempunyai kepekaan terhadap lingkungan, misalnya batang tumbuh ke arah cahaya matahari dan akar tumbuh ke arah pusat bumi. Hewan mempunyai alat indra khusus yang dapat dipergunakan untuk menerima dan menjawab rangsang dari lingkungan.
5. Memerlukan makanan dan air. Makhluk hidup memerlukan makanan untuk menghasilkan energi, mengganti sel-sel yang rusak dan pertumbuhan serta mengatur proses-proses dalam tubuh. Tumbuhan mendapatkan makanan dan air dengan cara membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis.
6. Tumbuh dan berkembang. Tumbuh merupakan proses pertambahan dari jumlah sel yang bersifat kwantitatif (dapat diukur dengan angka) dan irreversible (tidak dapat kembali lagi). Sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan ditandai dengan mulai berfungsinya alat reproduksi baik pada manusia, hewan, maupun tumbuhan.
7. Mengeluarkan zat sisa (ekskresi). Semua makhluk hidup mengeluarkan zat sisa melaui sistem ekskresi. Alat ekskresi pada manusia misalnya ginjal, kulit, hati dan paru-paru. Hewan tingkat rendah mempunyai alat khusus ekskresi yang berbeda.

B. Klasifikasi Makhluk Hidup

    Pengelompokkan atau pengklasifikasian makhluk hidup didasarkan pada persamaan sifat yang ditemukan pada makhluk hidup. Tujuannya untuk menyederhanakan objek kajian dan mempermudah dalam mempelajari keanekaragaman makhluk hidup. Berdasarkan sistem lima kingdom, makhluk hidup diklasifikasi atau dikelompokkan ke dalam lima kelompok yaitu :

1. Kingdom Monera
2. Kingdom Protista (Protozoa)
3. Kingdom fungi (mycota = jamur)
4. Kingdom Plantae (dunia tumbuhan)
5. Kingdom animalia (dunia hewan)

1. Kingdom Monera

    Monera mempunyai sel yang bersifat prokariotik artinya sel belum mempunyai membran inti sehingga bahan inti tersebar dalam sitoplasma. Monera meliputi bakteri dan ganggang biru (Cyanophyta).

a. Bakteri

• Ukuran 0,5 - 1 mikron dengan panjang 0,1 - 10 mikron.
• Dapat hidup di berbagai lingkungan seperti tanah, air, udara, serta pada tubuh tumbuhan dan hewan. Bakteri mempunyai bentuk batang (bacil), bola (cocus) dan spiral.
• Bakteri ada bersifat autotrof dan heterotrof.
• Bakteri ada yang menguntungkan dan merugikan.

Berikut bakteri yang menguntungkan :

• Escherichia coli, berfungsi sebagai pembusukkan makanan dalam usus besar dan membentuk vitamin K.
• Rhizobium, berfungsi untuk meningkatkan nitrogen dengan bersimbiosis pada tanaman kacang-kacangan (leguminoceae).
• Azotobacter, berfungsi untuk meningkatkan nitrogen yang tidak bersimbiosis.
• lactobacillus bulgaricus, berperan dalam proses pembuatan yoghurt.
• Lactobacillus casei, berperan dalam proses pembuatan keju.
• Streptococcusgriceus, berfungsi untuk menghasilkan antibiotic streptomisin.
• Acetobacterxylinum, berperan dalam proses pembuatan nata de coco.
• Acetobacter, berfungsi dalam mengubah alkohol menjadi asam cuka.
• Pseudomonasdenitrificans, berfungsi untuk menghasilkan vitamin B12.

Berikut bakteri yang merugikan :

• Mycobacterium Tuberculosis, yaitu bakteri yang menyebabkan penyakit TBC.
• Mycobacterium Laprea, yaitu bakteri yang menyebabkan penyakit lepra.
• Treponema pallidum, yaitu bakteri yang menyebabkan penyakit sifilis.
• Diplococcus pneumonia, yaitu bakteri yang menyebabkan penyakit pneumonia.
• Vibrio Comma, yaitu bakteri yang menyebabkan penyakit kolera.
• Salmonella typhosa, yaitu bakteri yang menyebabkan penyakit tifus.
• Shigella dysenteries, yaitu bakteri yang menyebabkan penyakit disentri.
• Corynobacterium diphtheriae, yaitu bakteri yang menyebabkan penyakit dipteri.
• Clostridium tetani, yaitu bakteri yang menyebabkan penyakit tetanus.

b. Cyanophyta

• Dapat hidup di air tawar, air laut, tempat lembab serta menempel pada tumbuhan dan hewan.
• Ada yang bersel tunggal, bersel banyak dan ada yang hidup berkoloni. Contoh : yang bersel satu yaitu Chroococcus dan Gloeocapsa, yang berkoloni yaitu Polycystis dan yang berbentuk benang (filamen) yaitu Oscillatoria, Rivularia dan Nostoc.

2. kingdom Protista

    Protista mempunyai sel yang bersifat eukariotik artinya sudah mempunyai membrane inti. Pada umumnya mempunyai sifat antar tumbuhan dan hewan terdiri dari beberapa alga dan protozoa.

a. Protozoa

1. Rhizopoda (berkaki semu) contoh : Amoeba sp, Foraminifera, Radiolaria.
2. Flagellata (berbulu cambuk) contoh : Euglena viridis, Trypanosoma sp.
3. Sporozoa (berspora) contoh : Plasmodium Malariae.
4. Ciliata (berbulu getar) contoh : Paramecium sp.

b. Ganggang (Algae)

1. Alga hijau (Chlorophyta) contoh : Spyrogyra, Ulothrix, Oedogonium.
2. Alga keemasan (Chrysophyta) contoh : Vaucheria sp, Navicula sp.
3. Alga coklat (Phaeophyta) contoh : Sargasum, Turbinaria, Macrocystis, Focus, Padina.
4. Alga merah (Rodophyta) contoh : Eucheuma, Gelidium, Gracilaria, Chondrus, Gigartina.

3. Kingdom Fungi

• Tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis.
• Tumbuh berupa benang-benang halus yang disebut hifa dan bercabang membentuk miselium.
• Fungsi yang bersel satu dikelompokkan pada protista dan yang bersel banyak bertipe eukariotik.
• Berkembangbiak dengan membentuk spora.
• Tubuh belum dapat dibedakan dengan akar, batang serta daun. Berdasarkan hifa, struktur tubuh.

Cara berkembangbiak jamur dikelompokkan menjadi :

a. Oomycotina

• Hifa tidak bersekat.
• berkembangbiak secara seksual melalui pembentukan Zoospora hasil peleburan gamet jantan dan gamet betina.
• Berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk spora berflagel yang disebut zoospora. Contoh : Pythium saprolegnia.

b. Zygomycotina

• Hifa tidak bersekat.
• Berkembang biak secara aseksual melalui pembentukan zigospora sebagai hasil peleburan hifa (+) dan hifa (-).
• Berkembang biak secara aseksual menggunakan spora dalam sporangium.

c. Ascomycotina

• Hifa bersekat.
• berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk spora yang dihasilkan dalam suatu kantung (askus) yang disebut askospora.
• berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk kanidiospora yaitu spora yang dihasilkan secara berantai pada ujung satu hifa. Contoh : Aspergillus sp.

d. Basydiomycotina

• Hifa bersekat.
• berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk basidiospora, yaitu spora yang dihasilkan pada basidium.
• Berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk kanisdiopora yaitu spora yang dihasilkan secara berantai pada ujung satu hifa. Contoh : jamur merang (Volvariella volvaceae).

e. Deuteromycotina

• Hifa bersekat.
• Berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk kanidiospora.
• Perkembangan secara seksual belum diketahui. Contoh : Sclerotium rolfsii.

4. Kingdom Plantae

    Berdasarkan keberadaan jaringan pembuluh, tumbuhan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan berpembuluh dan tumbuhan tidak berpembuluh. Jaringan pembuluh terdiri dari floem dan xylem. Xylem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari akar menuju ke daun. Floem berfungsi untuk mengedarkan makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

Tumbuhan tidak berpembuluh meliputi :

A. Bryophyta (lumut)

• Tubuhnya belum dapat dibedakan antara akar, batang dan daun.
• Tubuh bersel banyak bertipe eukariotik.
• Mempunyai alat seperti akar berupa rhizoid.
• Batang belum mempunyai berkas pembuluh darah angkut.
• Berkembangbiak dengan spora.
• Mengalami pergiliran keturunan (Metagenesis).
• Pengangkutan melalui jaringan empulur.
• Tumbuhan lumut dibagi menjadi dua kelas yaitu :

1. Lumut hati (Hepaticae). Tubuh berbentuk lembaran-lembaran dengan daun berwarna hijau dan bagian tepinya berlekuk seperti cuping. Contoh : Marchantia Polymorpha, Anthoceros fusiformis.
2. Lumut daun (Musci). Lumut daun memiliki daun-daun kecil yang tersusun spiral serta memiliki serabut bulu pada batangnya. Contoh : Polytrichum Commune, Spahagnum fimbriatum.

Tumbuhan berpembuluh :

Tumbuhan berpembuluh mempunyai struktur yang lebih sempurna daripada tumbuhan tidak berpembuluh. Tumbuhan berpembuluh sudah memiliki akar, batang dan daun sejati sehingga disebut juga tumbuhan kormofita.

Tumbuhan berpembuluh meliputi :

A. Tumbuhan Paku

     Tumbuhan paku mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

• Sudah mempunyai akar, batang dan daun sejati tetapi belum mempunyai bunga.
• Berkembangbiak dengan spora.
• Daun yang masih muda menggulung (sporangium) yang dilindungi selaput indusium.
• Mempunyai daun fertile dan daun steril. Daun fertile adalah daun yang menghasilkan spora atau disebut tropofil. Daun steril adalah daun yang tidak menghasilkan spora atau tropofil.
• Tumbuh diatas tanah, air dan pohon sebagai epifit.
• Tumbuhan paku dibagi dalam tiga kelas yaitu :

          a. Paku ekor kuda (Equisentinae) contoh : paku ekor kuda (Equisentum debile).

          b. Paku kawat (Licopodinae) contoh : selaginella.

          c. Paku benar (Filicinae) contoh : Adantium cuneatum.

Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga macam yaitu :

1. Paku homospora. Jenis tumbuhan paku yang menghasilkan satu jenis spora. Contoh : paku kawat (Lycopodium cernuum).
2. Paku heterospora. Jenis tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora yang berlainan, yaitu mikrospora yang berkelamin jantan dan makrospora yang berkelamin betina. Contoh : semanggi (Marselia crenata) dan paku rane (selaghinella).
3. Paku peralihan. Jenis tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama, tetapi jenis kelaminnya berbeda. Jenis paku tumbuhan tersebut merupakan peralihan antara paku homospora dan heterospora. Contoh : paku ekor kuda (Equisentum debile).

B. Tumbuhan Biji

     Berdasarkan letak bakal bijinya, tumbuhan biji dibagi menjadi dua kelas yaitu :

a. Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka)

• Bijinya tidak dibungkus oleh daun buah sehingga terlihat dari luar.
• Mempunyai runjung yang merupakan kumpulan daun buah yang disebut strobilus yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan.
• Tubuhnya berupa semak atau pohon yang batangnya keras dan berkayu.
• Batang tegak lurus dan bercabang-cabang.
• Berakar tunggang.
• Bentuk daun ada yang seperti jarum dan ada yang lebar.
• Alat kelamin ada yang terpisah tetapi ada juga yang pada satu pohon.
• Pembuahan tunggal.
• Gymnospermae dibedakan menjadi tiga kelas yaitu :

          a) Cycadinae. Contoh : Cycas rumphii (pakis haji).

          b) Ciniferinae. Contoh : Agathis alba (dammar).

          c) Gnetinae. Contoh : Gnetum gnemon (melinjo).

b. Angiospermae (tumbuhan biji tertutup)

• Bijinya dibungkus daun buah.
• Memiliki bunga sejati.
• Pembuahan ganda.
• Berdasarkan jumlah daun lembaga, angiospermae dikelompokkan menjadi dua sub kelas yaitu :

        a) Monokotil

• Mempunyai susunan akar serabut.
• Ruas-ruas batang kelihatan nyata.
• Pertulangan daun sejajar atau melengkung.
• Bagian-bagian bunga umumnya berjumlah tiga atau kelipatannya.
• Tidak mempunyai kambium.
• Berikut suku (familia) yang tergolong sub kelas monokotil :

          1) Suku rumput-rumputan (Gramineae).

          2) Suku pinang-pinangan (Palmae).

          3) Suku pisang-pisangan (Musaceae).

          4) Suku-suku jahe-jahean (Zingiberaceae).

        b) Dikotil

• Mempunyai susunan akar tunggang.
• Batang kebanyakan bercabang dan ruas-ruas batang tidak jelas.
• Pertulangan daun menyirip atau menjari.
• Bagian bunga berjumlah 2, 4, 5 atau kelipatannya.
• Memiliki kambium dan berkas pembuluh.
• Daun pada batang atau cabang dengan letak tersebar, behadap-hadapan atau berkarang.
• Berikut suku (family) yang tergolong sub kelas dikotil :

1. Suku getah-getahan (Euphorbiaceae). Contoh : manihot utilisima (singkong), Hevea bracsiliensis (karet), Ricinus communis (jarak).
2. Suku kacang-kacangan (papilionaceae). Contoh : Arachis hypogeal (kacang tanah), Pisum sativum (kacang kapri), Phaseolus vulgaris (buncis).
3. Suku terung-terungan (Solanaceae). Contoh : L Solanum lycopersicum (tomat), Solanum tuberrosum (kentang).

5. Kingdom Animalia

    Dunia hewan dibagi ke dalam hewan bertulang belakang (vetebrata) dan hewan tak bertulang (avertebrata).

Avertebrata meliputi :

A. Porifera (Hewan berpori)

• Terdapat pori pada permukaan tubuh sebagai saluran air ke dalam tubuh.
• Di dalam saluran air terdapat sel-sel berbulu cambuk (flagella) yang disebut koanosit.
• Rangka tubuh terdapat di luar yang tersusun dari duri-duri (spikula).
• Hidup di air jernih, kebanyakan hidup di laut.
• terbagi menjadi tiga kelas yaitu :

1. Calcarea  : cycon
2. Hexactinelida : Euplectella
3. Demospongia : Euspongia.

B. Coelenterata (Hewan Berongga)

1. Tumbuh berongga seperti kantung.
2. Bentuk tubuh terbentuk dari polip dan medusa.
3. Pada bagian atas terdapat mulut (ostium) yang dikelilingi oleh tentakel.
4. Setiap tentakel mengandung sel-sel beracun yaitu knidoblas.
5. Pada knidoblas terdapat nematokis yaitu benang berduri dan beracun.
6. Rangka tersusun dari zat kapur.
7. terdiri dari tiga kelas, yaitu :

• Hydrozoa, contoh : Hydra.
• Scyphozo, contoh : aurelia.
• Anthozoa, contoh : anemon.

C. Platyhelminthes (Cacing Pipih)

1. Tumbuhan pipih tanpa rongga, bilateral simetris.
2. Mempunyai satu lubang mulut tanpa dubur.
3. Tidak memiliki saluran cerna.
4. Sistem saraf tangga tali.
5. Hemaprodit.
6. Alat ekskresi berupa sel api.
7. Pada umunya bersifat parasit pada hewan dan manusia.
8. Terdiri dari tiga kelas yaitu :

• Turbelaria, Contoh : planaria.
• Trematoda, Contoh : Fasciola hepatica (cacing hati).
• Cestoda, Contoh : Taenia Saginata, Taenia Solium.

D. Nemathelminthes (Cacing Giling)

1. Bentuk tubuh bulat panjang dengan ujung meruncing.
2. Kulit licin, tertutup lapisan lilin.
3. Tubuh simetris bilateral, tidak bersegmen.
4. Saluran pencernaan lengkap.
5. Dapat dibedakan jantan dan betinanya.
6. Bersifat parasit pada tumbuhan dan hewan.
7. Contoh :

• Ascaris lumbricoides (cacing perut).
• Ankylostoma duodenale (cacing tambang).
• Enterobius vermicularis (cacing kremi).

E. Annelida (cacing gelang)

1. Dinding tubuh terdiri atas tiga lapisan (triploblastik).
2. Tubuh metameri (setiap segmen memiliki organ tubuh yang tetap bergandengan dan terkoordinasi).
3. Memiliki rongga badan.
4. Hermafrodit.
5. Alat ekskresi nefrida.
6. Terdiri atas tiga kelas yaitu :

• Polychaeta. Contoh : Nereis, Eunice, Lycidice.
• Oligochaeta. Contoh : Lumbricus terestris (cacing tanah).
• Hirudinae. Contoh : Hirudo medicinalis (lintah).

F. Arthropoda (Hewan berbuku-buku)

1. Tubuh bersegmen, terdiri atas kepala, dada dan perut (abdomen).
2. Tubuh terbungkus rangka luar.
3. Kaki berbuku-buku.
4. tubuh simetris bilateral.
5. Sistem peredaran darah terbuka.
6. Sistem saraf tangga tali.
7. Alat pernafasan trakea, insang, paru-paru buku, dan kulit.
8. Terdiri atas empat kelas :

• Insect (serangga).
• Crustacea (udang-udangan).
• Arachnida (laba-laba).
• Myriapoda (lipan).

G. Mollusca (Hewan Lunak)

1. Tubuh lunak dan berlendir.
2. Tubuh terdiri atas kepala dan perut.
3. Tubuh dilindungi cangkang berupa zat kapur.
4. Memiliki sistem pencernaan, peredaran darah dan saraf.
5. Hidup di darat, air laut dan air tawar.
6. Terdiri atas tiga kelas :

• Lamellibranchiata (kerang).
• Cephalopoda (cumi-cumi).
• Gastropoda (siput).

H. Echinodermata (hewan berkulit duri)

1. Tubuh diselimuti kerangka luar berupa zat kapur dengan duri-duri kecil.
2. Bergerak dengan kaki ambulakral.
3. Alat pernafasan berupa insang.
4. Terdiri atas lima kelas :

• Asteroidea. Contoh : Bintang laut.
• Echinoidea. Contoh : landak laut, Bulu babi.
• Ophiuroidea. Contoh : Bintang ular.
• Crinoidea. Contoh : Lilia laut.
• Holothuroidea. Contoh : Teripang.

Vertebrata meliputi :

A. Ikan (Pisces)

• Hidup di dalam air.
• Bergerak menggunakan sirip.
• Bertelur pembuahan di luar tubuh induk.
• Bernapas menggunakan insang.
• Tubuh bersisik dan memiliki gurat sisi.
• Poikiloterm.

B. Amfibi (Amphibia)

• Hidup di dalam air.
• Kulit tipis tertutup lendir.
• Dua pasang kaki yang memiliki selaput renang.
• Berdarah dingin.
• Bernafas dengan kulit, insang atau paru-paru.
• Pembuahan di luar tubuh induk.
• Poikiloterm.

C. Reptil (Reptilia)

• Tubuh tertutup oleh kulit kering berupa zat tanduk.
• Bernapas dengan paru-paru.
• Berdarah dingin.
• Pada umumnya bergerak dengan dua pasang kaki atau sirip sedangkan pada ular dengan otot perut.
• Pembuahan di dalam tubuh.
• Homoioterm.

D. Burung (Aves)

• Tubuh ditutupi bulu.
• Memiliki sepasang kaki dan sayap.
• Pada kepala terdapat mata, hidung dan paruh.
• Memiliki tembolok dan kloaka pada alat pencernaan.
• Memiliki kloaka sebagai organ reproduksi, sekresi dan ekskresi.
• Suhu tubuhnya tetap atau berdarah panas (homoitermis).

E. Mammalia

• Memiliki kelenjar susu (mammae).
• Hidup di darat dan di air.
• Memiliki rambut.
• Suhu tubuhnya tetap atau hewan berdarah panas (homoitermis).
• Fertilisasi internal.
• Bernapas dengan paru-paru.
• Memiliki sepasang kaki dan tangan, sayap atau sirip.