Translate

Sabtu, 22 Desember 2012

10 Kebiasaan Kecil Pemicu Diabetes

Di dalam hidup ini berlaku hukum "tabungan". Apa yang kita lakukan menjadi tabungan di masa mendatang. Apa yang kita tabung sedikit demi sedikit, akan terasa hasilnya bertahun-tahun kemudian. Begitupun dengan penyakit. Mulai dari segelas minuman favorit hingga suka menonton TV hingga larut malam. Siapa sangka kalau itu bisa meningkatkan risiko diabetes? Makanya hati-hati dengan perilaku sehari-hari. Hal kecil yang sering kita remehkan, ternyata bisa meningkatkan risiko penyakit diabetes. Lalu apa saja kebiasaan kecil tersebut yang dapat meningkatkan risiko diabetes? Mari kita simak penjelasannya di bawah ini.

1. KERANJINGAN TEH MANIS
    Tingginya asupan gula menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi. Belum lagi risiko kelebihan kalori. Segelas teh manis kira-kira mengandung 250-300 kalori (tergantung kepekatan). Kebutuhan kalori wanita dewasa rata-rata adalah 1900 kalori per hari (tergantung aktivitas). Misalkan, jika kita minum teh manis sehari empat kali. Maka dari teh manis saja kita sudah dapat 1000-1200 kalori. Belum ditambah tiga kali makan nasi beserta lauk pauk. Patut diduga kalau setiap hari kita kelebihan kalori. Ujungnya obesitas dan diabetes. Hindari risiko tersebut dengan mengganti kebiasaan minum teh manis dengan air putih yang nol kalori. Atau, nikmati teh tanpa gula atau batasi jumlah konsumsi gula tidak lebih dari dua sendok teh sehari.

2. GEMAR GORENGAN
    Gorengan adalah pemicu penyakit degeneratif, seperti kardiovaskular, diabetes melitus dan stroke. Penyebab utama penyakit kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan pembuluh darah koroner, dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah dislipidemia. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, serta penurunan HDL (kolesterol baik) dalam darah. Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi lemak. Jadi, sudah sepantasnya kita berhenti makan gorengan dan menggantinya dengan yang lebih sehat. Kacang jepang yang rasanya gurih bisa mengganti gorengan atau santap pai buah sebagai pengganti pisang goreng.

3. SUKA NGEMIL
    Beberapa diantara kita suka membatasi makan siang atau malam. Kita kira, itulah cara terbaik menghindari obesitas dan diabetes. Karena belum kenyang, perut diisi dengan sepotong atau dua potong camilan seperti biskuit dan keripik kentang. Sebenarnya, kita harus waspada! Biskuit, keripik kentang, dan kue-kue manis lainnya mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serat pangan yang memadai. semua makanan itu digolongkan ke dalam makanan dengan glikemiks indeks tinggi. sementara itu, gula dan tepung yang terkandung di dalamnya mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah. Lebih baik, pilih jenis makanan yang lebih sehat, seperti buah potong segar.

4. KURANG TIDUR
    Tidur yang cukup dan teratur setiap hari memang cara ampuh untuk menjaga kesehatan. Dengan tidur cukup, tubuh memulihkan diri dari rasa lelah. sebaiknya, jika kualitas tidur tak didapat, maka metabolisme jadi terganggu. Hasil riset para ahli dari University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama tiga hari, mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis. Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik. Temukan  solusi manajemen waktu tidur yang seimbang sesibuk apa pun. Pastikan anda tidur tidak kurang dari 6 jam sehari, lebih bagus bila bisa 8 jam sehari.

5. MALAS BERAKTIVITAS FISIK
    Mereka yang sedikit aktivitas fisik memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang rajin bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas lainnya. Obesitas adalah salah satu biang keladi meningkatnya risiko penyakit jantung koroner dan diabetes, terutama diabetes melitus. 

6. SERING STRES
    Stres tidak boleh terus dipelihara tanpa dicari jalan keluarnya. Sebab, waktu datang stres, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol, supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivitas. Ya, tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud yang baik. Tapi, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanjangan tanpa jalan keluar, itu sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan. Mulai sekarang, jangan biarkan masalah mengendap terlalu lama. Ungkapkan dengan cara bicara pada orang yang dianggap bermasalah, atau ceritakan pada sahabat terdekat. Stres sama dengan air, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir besar.

7. KECANDUAN ROKOK
    Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita menemukan bahwa risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22%. Disebutkan pula bahwa naiknya risiko tidak cuma disebabkan oleh rokok, tetapi kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat seperti pola makan dan olahraga. Menghentikan kecanduan memang tidak mudah, tapi bukan berarti mustahil. Alihkan perhatian begitu keinginan merokok tiba, misalnya dengan makan permen bebas gula. Jika ingin cara yang lebih progresif, hipnoterapi bisa dijadikan salah satu solusi. Pilihlah ahli hipnoterapi yang sudah berpengalaman dan bersertifikat resmi.

8. MENGGUNAKAN PIL KONTRASEPSI
    Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan progestin, atau progestin saja. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah. Kerja hormon pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin. Karena kerja insulin dilawan, pankreas dipaksa bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalu lama dibiarkan, pankreas jadi letih dan tidak berfungsi dengan baik.

9. TAKUT KULIT JADI HITAM
    Banyak wanita takut terhadap sinar matahari karena cemas warna kulit jadi gelap. Padahal, menurut jurnal Diabetes Care, wanita dengan asupan tinggi vitamin D dan kalsium berisiko paling rendah terkena diabetes tipe 2. Selain dari makanan, sumber vitamin D terbaik ada di sinar matahari. Duapuluh menit paparan sinar matahari pagi, sudah mencukupi kebutuhan vitamin D selama tiga hari. Bahkan vitamin D berfungsi membantu keteraturan metabolisme tubuh, termasuk gula darah.

10. BERSAHABAT DENGAN SODA
      Peningkatan konsumsi minuman bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi. Para peneliti mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena kandungan pemanis yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair tidak membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak. Ganti kebiasaan ini dengan menikmati jus buah dingin tanpa gula untuk mengembalikan kesegaran.

Itulah info yang dapat saya berikan hari ini. Semoga bermanfaat :)

3 komentar:

  1. Infonya bagus dan sangat bermanfaat sekali buat saya. Terima kasih infonya.

    BalasHapus
  2. Harus ngurangin makan gorengan nih. Nice info (y)

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar anda dan pergunakanlah kata yang sopan. ^^
Terima kasih atas kunjungannya. ^^